Laman

Minggu, 18 Desember 2011

Ironi IPTEK dan Kesejahteraan


              Di seluruh dunia, terutama di Indonesia, IPTEK bukanlah hal yang baru dalam kehidupan ini. Apabila kita tidak mengikuti perkembangan yang ada, maka kita akan “ketinggalan jaman”. Perkembangan teknologi sangat dibuuhkan dalam dunia pendidikan. Contohnya adalah internet dan HP (Handphone).  Dengan 2 layanan ini, kita dapat berkomunikasi dengan keluarga kita yg berada diluar kota, pulau, maupun benua. Jadi kita bisa menghemat waktu dan uang kita untuk bisa berkomunikasi dengan keuarga kita.
            Internet adalah kepanjangan dari Interconnected Network. Secara harfiah, internet diartikan sebagai sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung dengan menggunakan Standard Internet Protocol Suite (TCP/IP). Kegunaan dari internet sendiri adalah untuk memudahkan kita menapatkan informasi dengan cepat dan dimana saja. Kita bias memanfaatkan internet sebagai sarana untuk mencari file file yg kita butuhkan untuk tugas-tugas, bahkan kita juga bisa sharing data yg kita miliki kepada khalayak umum.
            Untuk terhubung dengan internet, kita membutuhkan media, seperti komputer dan handphone. Selain itu, kita juga membutuhkan layanan dari ISP (Internet Servie Provider), yaitu sebuah perusahaan yang menyediakan layanan internet.
            Handphone adalah telepon genggam yg dapa kita bawa kemana saja dan kapan saja. Saat ini, perkembangan handphone sudah sangat pesat. Sebelumnya kita hanya bisa telepon dan sms dengan orang-orang disekitar kita. Namun sekarang handphone sudah menunjang kamera, pemutar music MP3 dan MP4, internet, video call, transfer data menggunakan bluetooth, bahkan sekarang handphone sudah seperti computer mini, dimana kita bisa membuka beberapa software yg berada pada computer didalam handphone.
            Masih banyak kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh handpone. Disamping itu, handphone juga memberikan dampak negatif kepada penggunanya. Salah satu contoh adalah kita menjadi lupa waktu dan aktifitas kita hanya terpaku dengan handphone yang kita miliki.
            Namun disamping semua keuntungan yg ditawarkan oleh IPTEK, terdapat ironi yang cukup “menyayat” hati kita. Ironi tersebut adalah masalah kurangnya pemerataan ekonomi di di negeri ini, Indonesia. Masih sangat banyak warga yang menderita kemiskinan di negeri ini. Mereka lebih membutuhkan kehidupan yang lebih layak daripada perekmbangan IPTEK yang sudah ada.
Inilah ironi yang dihadapi oleh negeri ini. Ditengah-tengah kemajuan IPTEK yang sudah sangat canggih, tetapi kita juga menghadapi masalah yang juga tidak kalah ‘canggih’, yaitu kemiskinan. Jadi, apa yang sebenarnya negeri ini butuhkan? IPTEK? Atau keejahteraan? Semua itu harus diimbangi agar negeri ini tidak ketinggalan jaman, tapi kesejahteraannya juga terjamin.